Oleh Surya Mitro Sejati
Kemarin nonton Inter VS Roma, permainan yang menonjol adalah Perrotti. Salah satu alasan mengapa Perotti gemilang tentu saja karena adanya spot yang kosong setelah ditinggalkan Mohamed Salah yang merupakan kunci permainan AS Roma musim lalu. Sekarang, adanya perubahan besar dengan sistem baru yang diterapkan Di Francesco setelah mendatangkan Schick.
Opsi pertama, Schick musim ini akan menjadi pelapis Dzeko, dimana dia akan menjadi peran pengganti jika Dzeko mandul, dan bahkan bisa menggantikan peran Dzeko musim ini di lini depan.
Opsi kedua, perubahan skema permainan dengan dua striker sekaligus, ini yang saya prediksi bisa muncul karena perotti perannya bisa hidup dengan adanya sistem di francesco. Perotti berperang sebagai traquiesta, dibelakang dua striker bomber sekaligus. Jadi Roma akan menghilangkan penyerang lubang dan lebih banyak bermian dengan umpan terobosan.
Hilangnya sentuhan magis Nainggolan, sebenarnya bentuk terbaik nainggolan saya akui sejak spalletti melatih Roma, dia dituntut untuk bermain lebih kedepan dan hasilnya memuaskan. Pemain lawan selalu gagal membangun serangan karena kewalahan dengan gaya bermain nainggolan yang siap tebas gelandang lawan tanpa henti. Justru itulah yang membuat nainggolan menonjol musim lalu. Sekarang, nainggolan kembali ditarik kebelakang, uniknya dia bukan tipe pemain gelandang penyeimbang, dia lebih tepat sebagai box to box midfielder dimana mereka menjelajah lapangan tengah demi merebut bola, seperti danielle de rossi. Nah inilah yang menjadi momok buat roma karena memiliki dua gelandang tangguh dengan permainan yang hampir sama. Jadi ketika mereka berdua bermain secara bersamaan, jangan berharap mengandalkan kreatifitas serangan dari lini tengah. Karena mereka memiliki tipikal yang sama. Tentu saja andalannya adalah Strootman sebagai jendral lapangan tengah, tapi dia bukan tipe pemain kreatif, dialah pemain tengah penyeimbang sejati. Dia kuat bertahan dan kuat dalam menyerang membantu tim, bahkan bisa memberikan assist krusial dan memberikan moment penting bagi tim. Tapi sekali lagi, strootman bukan pemain kreatif. Jika kita berfikir siapa pemain kreatif? salah satunya adalah pjanic, modric, dia pemain kreatif. pemain kreatif ini berfungsi dalam mengembangkan permainan tim dalam membangun serangan. Inilah kekurangan roma musim ini, dan saat ini hanyalah Gerson dan Pellegrini yang tersisa di lini tengah setelah Paredes juga dijual musim lalu. Nah masalah roma saat ini muncul karena hilangnya kreatifitas di lini tengah yang menyebabkan Perotti bekerja lebih keras dalam mengembangkan kreatifitas di lini serang.
Sistem pertahanan menjadi perhatian khusus bagi saya, terutama memang adanya lubang dengan hilangnya tiga pemain roma diposisi yang sama, sial sial apes apes. meskipun demikian, saya menemukan hal yang unik. Fazio justru sekarang melempem bersama di francesco, apalagi manolas, makin dah, justru yang mulai kembali performanya adalah juan jesus. aneh. aneh bukan main.
Saya berekspektasi banyak sih sama Gerson dan Sadiq, tapi kayanya bakal susah karena Di Francesco akan lebih memilih pilihan yang aman untuk memainkan pemain usia matang. Sadiq malah sudah keburu dipinjamkan.
Terus terang saya pesimis musim ini dengan pelatih di Francesco, jangan harap lebih dan jangan berharap roma bisa bersaing untuk scudetto musim ini. Mengapa? Karena Di Francesco sejatinya sampai sekarang masih memilah milih formula terbaiknya untuk Roma.
Saat ini Roma lebih mengandalkan ketajaman pemain secara individu, kreatifitas permainan mandek,dan kelemahan terbesar musim ini adalah sistem pertahanan Roma yang mulai rapuh. Terus terang Alisson menjadi perhatian khusus saya, sejak kedatangannya ke roma, saya belum menemukan kontribusi dari permainnannya.
Labels:
opini
0 Komentar untuk "Roma Musim Ini"